5 Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦑꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾ​ꦏꦂꦠ) adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubawana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar ketiga di wilayah Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung dan Malang menurut jumlah penduduk.
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575-1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram.

Etimologi
Nama Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau '''Ayodhya''' yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a "tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"), dan Karta yang berarti "baik". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India dimana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya[

Pusaka dan Identitas Daerah
Tombak Kyai Wijoyo Mukti
Merupakan Pusaka Pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tombak ini dibuat pada tahun 1921 semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Senjata yang sering dipergunakan para prajurit ini mempunyai panjang 3 meter. Tombak dengan pamor wos wutah wengkon dengan dhapur kudhuping gambir ini, landeannya sepanjang 2,5 meter terbuat dari kayu walikun, yakni jenis kayu yang sudah lazim digunakan untuk gagang tombak dan sudah teruji kekerasan dan keliatannya.
Sebelumnya tombak ini disimpan di bangsal Pracimosono dan sebelum diserahkan terlebih dahulu dijamasi oleh KRT. Hastono Negoro, di dalem Yudonegaran. Pemberian nama Wijoyo Mukti baru dilakukan bebarapa hari menjelang upacara penyerahan ke Pemkot Yogyakarta, pada peringatan hari ulang tahun ke-53 Pemerintah kota Yogyakarta tanggal 7 Juni 2000. Upacara penyerahan dilakukan di halaman Balaikota dan pusaka ini dikawal khusus oleh prajurit Kraton ”Bregodo Prajurit Mantrijero”.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti melambangkan kondisi Wijoyo Wijayanti. Artinya, kemenangan sejati pada masa depan, dimana seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesenangan lahir bathin karena tercapainya tingkat kesejahteraan yang benar-benar merata.

Geografi
Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung - Semarang - Surabaya - Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.
Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.

Batas administrasi
Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan).
Adapun batas-batas administratif Yogyakarta adalah:
Utara Kecamatan Mlati dan Kecamatan Depok
Selatan Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Sewon, dan Kecamatan Banguntapan
Barat Kecamatan Gamping dan Kecamatan Kasihan
Timur Kecamatan Depok dan Kecamatan Banguntapan

Pembagian administratif
Kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan di Yogyakarta :
Mantrijeron
Kraton
Mergangsan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo

Demografi
Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010 [3]., berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara.
Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat Yogyakarta, dengan jumlah penganut Kristen dan Katolik yang relatif signifikan. Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.
Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Transportasi
Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta - Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 - 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.

Dalam kota
Bus kota
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak mengenal istilah angkutan kota (angkot dengan armada minibus). Transportasi darat di dalam Yogyakarta dilayani oleh sejumlah bus kota. Kota Yogyakarta punya sejumlah jalur bus yang dioperasikan oleh koperasi masing-masing (antara lain Aspada, Kobutri, Kopata, Koperasi Pemuda Sleman, dan Puskopkar) yang melayani rute-rute tertentu[4]:

Jalur 2
Jalur 3
Jalur 4
Jalur 5
Jalur 6
Jalur 7
Jalur 8
Jalur 9
Jalur 10
Jalur 11
Jalur 12
Jalur 15
Jalur 16
Jalur 17
Jalur 19

Trans Jogja
Sejak Maret 2008, sistem transportasi bus yang baru, bernama Trans Jogja hadir melayani sebagai transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Trans Jogja merupakan bus 3/4 yang melayani berbagai kawasan di Kota, Sleman dan sebagian Bantul. Hingga saat ini (Tahun 2014), telah ada 8 (delapan) trayek yang melayani berbagai sarana vital di Yogyakarta, yaitu[5]:
Trayek 1A dan Trayek 1B, melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Trayek 2A dan Trayek 2B, melayani kawasan perkantoran Kotabaru dan Sukonandi.
Trayek 3A dan Trayek 3B, melayani kawasan selatan, termasuk juga kawasan sejarah Kotagede.
Trayek 4A dan Trayek 4B, melayani kawasan pendidikan, seperti UII, APMD, UIN Sunan Kalijaga, dan Stasiun Lempuyangan.
Trans Jogja sangat diminati selain karena aman dan nyaman, tarif yang saat ini diterapkan juga terjangkau, yaitu Rp 3.600,- untuk sekali jalan, dengan dua sistem tiket: sekali jalan dan berlangganan. Bagi tiket berlangganan, dikenakan potongan sebesar 50% untuk pelajar dan 15% untuk umum.

Gedung Bank Indonesia di Yogyakarta
-------------------------
Taksi
Taksi mudah dijumpai di berbagai ruas jalan di Yogyakarta, terutama di ruas protokol dan kawasan pusat ekonomi dan wisata. Ada berbagai perusahaan taksi yang melayani angkutan ini, dari yang berupa sedan hingga minibus.

Luar kota
Kereta api
Transportasi ke Yogyakarta dapat menggunakan kereta api dari Jakarta, Bandung, Surabaya atau Malang, pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis dilayani Stasiun Yogyakarta, juga dikenal sebagai Stasiun Tugu sedangkan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Ada pula kereta api komuter cepat yang menghubungkan Kutoarjo dengan Surakarta melewati stasiun Lempuyangan, kereta tersebut bernama Prameks.

Bus
Bus AKAP tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa, datang dan berangkat dari Terminal Penumpang Yogyakarta, yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.Terminal lain yang lebih kecil seperti Terminal Jombor yang melayani antara lain rute Magelang dan Semarang dan Terminal Condong Catur ke arah Kaliurang.

Pesawat udara
Transportasi udara dari dan ke Yogyakarta dilayani oleh Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi Jalan Adisucipto KM 9, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Bandara ini melayani penerbang domestik ke kota-kota besar di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), Sumatra (Batam), Bali, Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan), dan Sulawesi (Makassar).
Selain itu, bandara ini juga melayani penerbangan harian ke Singapura dan Kuala Lumpur dengan Malaysia Airlines dan Singapore Airlines.

Pendidikan
Sekolah dasar
SD Negeri Serayu
SD Negeri Jetis
SD Negeri Demangan
SD Muhammadiyah Kauman
SD Muhammadiyah Sagan
SD Kristen Kalam Kudus

Sekolah menengah pertama
SMP Negeri 1 Yogyakarta
SMP Negeri 2 Yogyakarta
SMP Negeri 3 Yogyakarta
SMP Negeri 4 Yogyakarta
SMP Negeri 5 Yogyakarta
SMP Negeri 6 Yogyakarta
SMP Negeri 7 Yogyakarta
SMP Negeri 8 Yogyakarta
SMP Negeri 9 Yogyakarta
SMP Negeri 10 Yogyakarta
SMP Negeri 11 Yogyakarta
SMP Negeri 12 Yogyakarta
SMP Negeri 13 Yogyakarta
SMP Negeri 14 Yogyakarta
SMP Negeri 15 Yogyakarta
SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
SMP Bopkri 1 Yogyakarta
MTs Negeri Yogyakarta I
MTs Negeri Yogyakarta II
SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Sekolah menengah atas
SMA Negeri 1 Yogyakarta
SMA Negeri 2 Yogyakarta
SMA Negeri 3 Yogyakarta
SMA Negeri 4 Yogyakarta
SMA Negeri 5 Yogyakarta
SMA Negeri 6 Yogyakarta
SMA Negeri 7 Yogyakarta
SMA Negeri 8 Yogyakarta
SMA Negeri 9 Yogyakarta
SMA Negeri 10 Yogyakarta
SMA Negeri 11 Yogyakarta
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
SMA Bopkri 2 Yogyakarta
MA Negeri Yogyakarta I
MA Negeri Yogyakarta II
MA Negeri Yogyakarta III

Sekolah menengah kejuruan
SMK Negeri 1 Yogyakarta
SMK Negeri 2 Yogyakarta
SMK Negeri 3 Yogyakarta
SMK Negeri 4 Yogyakarta
SMK Negeri 5 Yogyakarta
SMK Negeri 6 Yogyakarta
SMK Negeri 7 Yogyakarta
SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta

Pondok Pesantren
Madrasah Mu'allimiin Muhammadiyah

Walikota Yogyakarta
Walikota Yogyakarta adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta bertanggungjawab kepada Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah menjabat di Kota Yogyakarta sejak 1947.

No Walikota Bertugas Wakil Wali Kota
1 M. Enoch Mei 1947 Juli 1947
2 Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo Juli 1947 Januari 1966
3 Soedjono A. Y. Januari 1966 November 1975
4 H. Ahmad November 1975 Mei 1981
5 Soegiarto 1981 1986
6 Djatmiko D 1986 1991
7 R. Widagdo 1991 1996
1996 2001
8 Herry Zudianto 2001 2006 Syukri Fadholi
2006 2011 Haryadi Suyuti
9 Drs. H. Haryadi Suyuti 2011 sekarang Imam Priyono
( wikipedia )